Gelombang Sinusoid dan Perjalanan Hidup

rydhslmy
4 min readFeb 10, 2021

--

Disclaimer: tulisan ini dibuat atas dasar cocoklogi dan usaha pribadi untuk memaknai secara lebih ilmu-ilmu yang didapatkan selama perjalanan hidup. Sebagai seseorang yang ingin belajar, kritik dan saran sangat membantu.

“Its the lows in life that makes you cherish the highs” — NF

Gelombang Sinusoid. Sumber : Google Image

Gelombang Sinusoid.

Ya benar, gelombang sinusoid. Sebagai seseorang yang sedang berusaha menyelam di bidang engineering, dapat dibilang saya sudah cukup kenal dengan gelombang sinusoid. Sinusoid adalah salah satu bentuk sinyal dasar. Sinyal berulang yang memiliki titik terendah dan titik tertinggi. Bentuk idealnya memiliki perioda sinyal yang konstan, begitu juga dengan titik tertinggi dan terendahnya yang terus menerus dihinggapi secara bergantian selama waktu berjalan. Menurut fourier series, sinusoid merupakan sinyal dasar yang menyusun berbagai sinyal kompleks yang ada di sepanjang pengalaman saya dalam bertemu dengan sinyal-sinyal lainnya. Sinyal kompleks ini tentu mewujudkan dirinya dalam berbagai bentuk. Sebagai citra, pernah. Sebagai tegangan listrik, pernah. Sebagai arus listrik, pernah. Sebagai sinyal, pernah. Sebagai medan, pernah. Sebagai gelombang sendiri, pernah. Dan pastinya pernah menjelma menjadi bentuk lain yang mungkin saya tidak sadari atau lupa saat menulis tulisan ini.

Saya tidak ingin berlarut-larut pada perkenalan dengan sinyal ini. Sebagai konsumsi pribadi seharusnya saya bisa memahami sendiri makna apa yang saya sematkan dalam tulisan-tulisan ini.

Sinusoid kehidupan. Sumber : Gambar sendiri di MS Paint

Jika kita ambil cuplikan kehidupan kita dan menyederhanakannya menjadi tingkat kondisi kita relatif terhadap titik-titik kejadian lain yang ada di sepanjang hidup kita. Kemudian kita tuangkan dalam grafik saya yakin akan terbentuk sebuah grafik yang memiliki titik tertinggi (bukit) dan terendah (lembah) yang terus bergantian bermunculan seiring berjalannya waktu. Tercipta sebuah sinyal. Sinyal sinusoid yang tidak ideal dan tidak berperioda, sebuah sinusoid kehidupan. Jika dicermati, terlihat sebuah pola yang pasti. Habis bukit, terbitlah lembah. Habis lembah, terbitlah bukit. Tentu bukit yang baru belum tentu sama dengan bukit yang sebelumnya, bisa saja lebih tinggi ataupun lebih rendah. Begitu juga dengan lembah yang baru belum tentu sama dengan lembah yang sebelumnya, bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah. Begitu lah salah cara saya sejauh ini dalam memandang hidup dari sudut pandang sinusoid. Kadang kita berada di titik yang rendah relatif terhadap kondisi sebelumnya bahkan mencapai titik paling rendah relatif dari lembah-lembah yang ada dalam hidup kita. Tentu ini juga berlaku pada bukit-bukit yang ada. Dari pengalaman saya, setelah melewati lembah yang dalam belum tentu kita akan mendaki bukit yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Titik terendah yang pernah kita capai masih dapat dikalahkan oleh lembah-lembah yang akan datang. Titik tertinggi yang pernah kita capai masih dapat dikalahkan oleh bukit-bukit yang akan datang. Selama kita masih bernafas maka bukit dan lembah akan terus berdatangan.

Dalam sinusoid kehidupan, setelah mencapai puncak bukit tidak ada jalan lain selain turun. Semakin landai, maka semakin pelan kita akan turun dan semakin lama kita dapat menikmati nikmatnya di atas bukit. Semakin curam, maka semakin cepat kita turun. Jika terlalu cepat maka akan terasa seperti jatuh. Pilihannya hanya turun dengan santai ataupun jatuh dengan sakit. Begitu juga dengan dasar lembah, tidak ada jalan lain selain naik mendaki jika sudah berada di dasar lembah. Jalur pendakian mungkin landai. Semakin landai maka semakin kecil usaha yang dibutuhkan untuk mendaki tapi tentu memakan waktu yang semakin lama. Jalur pendakian juga mungkin curam. Semakin curam maka semakin besar usaha yang dibutuhkan untuk mendaki, atau bahkan memanjat, tapi tentu semakin cepat kita akan mencapai puncak.

Menuruni bukit secara terus menerus memanglah mudah dan terkadang lebih ringan. Namun semakin menuruni, semakin dalam kita masuk ke lembah, semakin sedikit pula cahaya yang didapatkan. Apalagi jika jalur yang dilalui tidak landai, malah harus melalui jalur yang curam dan membuat kita terjatuh. Tentu semakin dalam jatuhnya semakin sakit rasanya, apalagi luka yang dihasilkan semakin fatal bagi mereka yang lemah.

Mendaki juga bukanlah hal yang mudah. Mendaki sembari menopang berat badan sendiri bukanlah hal yang mudah terutama selama jangka yang panjang, apalagi sembari menopang beratnya mimpi pribadi, amanah, atau mungkin menopang orang lain. Jalur yang curam tentu tidak mempermudah dan pasti menguras tenaga tetapi jalur yang curam akan mencapai puncak lebih cepat. Semakin tinggi kita naik semakin indah pemandangan yang bisa dinikmati.

Sinusoid kehidupan terus bertambah panjang seiring berjalannya kehidupan kita. Mengakhiri hidup ketika berada lembah paling dalam yang kita temui mungkin merupakan keputusan yang dapat diri kita terima pada saat itu. Sulit untuk membayangkan bukit jika kita telah berada di lembah terdalam di hidup kita. Mungkin pada titik ini kita sadar hidup bukanlah zero sum game. Perhitungan luas sinyal sinusoid hidup kita menunjukkan nilai yang negatif yang besar semakin meyakinkan kita bahwa hidup adalah negative sum game. Sebenarnya sepanjang perjalanan kita selalu diberikan opsi berhenti selamanya atau terus berjalan. Pada titik ini opsi berhenti selamanya mungkin dilihat sebagai satu-satunya opsi beristirahat. Namun jika kita menyadari dan terus melangkah maka kita dapat menemukan turning point, meski tidak dapat diketahui datangnya kapan. Jika kita memutuskan untuk berhenti maka benar bahwa kesimpulan hidup kita adalah negative sum game. Tetapi jika kita terus melangkah kita mungkin akan mendaki gunung yang sangat tinggi sehingga hidup menjadi positive sum game. Jika kita terus melangkah hingga hidup mencukupkan porsinya pada kita maka barulah kita bisa memaknai dengan utuh bagaimana kondisi hidup kita.

Negative, Positive, or Zero sum game?

Hanyalah diri kita di akhir yang tau jawabannya, diri kita yang mengetahui sinusoid kehidupan kita secara utuh.

--

--